Memanfaatkan Kulit Jeruk Bali

kulit jeruk bali
Beberapa waktu yang lalu Tentang Jeruk sudah mengupas tentang manfaat jeruk bali. Pada artikel kali ini kami akan mencoba untuk sedikit mengulas tentang pemanfaatan kulit jeruk bali.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa jeruk bali atau yang lazim disebut sebagai pomelo merupakan salah satu jenis jeruk yang memiliki ukuran paling besar. Bukan hanya ukurannya yang besar, buah jeruk bali juga memiliki kulit yang tebal pula. Kulit jeruk bali biasanya dimanfaatkan sebagai mainan anak atau dibuang begitu saja. Hal ini patut disayangkan karena dengan sedikit pengolahan lebih lanjut, kulit jeruk bali dapat mendatangkan nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.

Jika Anda suka mengkonsumsi jeruk bali, tidak ada salahnya mencoba untuk memanfaatkan kulit jeruk bali menjadi produk olahan. Berikut ini caranya :


Mengolah Kulit Jeruk Bali Menjadi Selai

Kulit jeruk bali ternyata dapat dimanfaatkan sebagai selai dan ternyata memiliki rasa yang lumayan lezat. Cara pembuatannya pun tidak terlampau sulit, kurang lebih sama dengan pembuatan selai yang menggunakan buah lainnya. Dikutip dari situs bisnisukm.com, berikut ini cara mengolah kulit jeruk bali menjadi selai :

Bahan
  1. kulit jeruk bali 1 kg
  2. gula pasir 3/4 kg
  3. asam sitrat 0,2 g/kg bubur buah
  4. natrium benzoate 0,5 gram/kg bubur buah
  5. garam dapur secukupnya
  6. vanili secukupnya
Cara Pembuatan
  1. Pilih kulit jeruk yang sudah tua tapi tidak terlalu matang karena kandungan pektinnya tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan selai dalam rangka pembentukan gel atau kekentalan.
  2. Ambil kulit bagian tengah atau dalam yang menyurapai gabus berwarna putih dan ada juga yang berwarna kemerah-merahan, selanjutnya dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran dan getah yang menempel.
  3. Rebus dalam air panas (suhu 85-100 0C) selama 30-40 menit.
  4. Cuci dengan air bersih secara berulang-ulang, kemudian rendam selama 24 jam lalu tiriskan
  5. Hancurkan/ giling kulit buah yang telah ditiriskan. Ukuran partikel dari hasil penggilingan diusahakan tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus yang berbentuk serat-serat kasar.
  6. Masak bubur kulit jeruk bersama gula, garam, vanili, asam sitrat dan Na Benzoat sebagai pengawet selama kurang lebih 1 jam sambil diaduk-aduk sampai mengental berwarna kuning kecoklatan. Pemanasan atau pemasakan yang terlalu lama menyebabkan hasil selai menjadi keras dan membentuk kristal gula.  Sedangkan bila terlalu cepat/singkat, selai yang dihasilkan akan encer.
  7. Kemas selai yang telah jadi.

Mengolah Kulit Jeruk Bali Menjadi Manisan

Tidak hanya dimanfaatkan sebagai selai, kulit jeruk bali ternyata juga bisa digunakan sebagai bahan pembuat manisan. Pada daerah Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, makanan ini juga ternyata menjadi oleh-oleh khas yang sering dikenal dengan sebutan kalua. Kaula telah lama menjadi makanan favorit daerah tersebut, sehingga harga jualnya pun lumayan tinggi.

Cara membuat kalua kurang lebih sebagai berikut :

  1. Kupas bagian luar kulit jeruk bali hingga menyisakan bagian putihnya saja. Setelah dikupas kemudian dipotong-potong menjadi bentuk dadu (kurang lebih 3x3cm) kemudian cuci bersih.
  2. Setelah dicuci rendam dalam air kapur sirih semalaman. Biasanya setelah semalaman warnanya akan beruban menjadi kekuningan. Setelah semalaman direndam cuci dengan menggunakan air hingga bersih.
  3. Setelah dicuci hingga bersih, potongan kulit jeruk direbus dalam air mendidih hingga matang. Proses ini memakan waktu kurang lebih 30-40 menit. Setelah matang tiriskan.
  4. Setelah airnya sudah tiris, masak potongan kulit jeruk bali yang sudah matang dengan gula putih tanpa air. Hal ini dikarenakan kulit jeruk tersebut mengandung cukup banyak air, sehingga tidak perlu ditambahkan lagi airnya. Perbandingan antara kulit jeruk bali dan gula kurang lebih 1:1 dan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Aduk terus hingga gula menjadi karamel tetapi jangan sampai gosong. Setelah menjadi karamel matikan api dan diamkan hingga dingin.

sumber gambar : lapar.com